JESUS IS WAY

Tuhan Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan manusia

Senin, 01 Juli 2013

Berpacaran Ala Kristen



Berpacaran ala Kristen?

Pacaran merupakan suatu topik yang hangat dan lazim ditemui di tengah-tengah kalangan pemuda. Di dalam gereja, seringkali kita bisa melihat banyak teman-teman kita yang sudah berpacaran ataupun sedang PDKT (pendekatan) kepada lawan jenisnya. Namun demikian, banyak orang Kristen (bahkan di antaranya mungkin teman kita atau kita sendiri) yang tidak berpasangan dengan orang yang seiman dan sepadan.

Bolehkah orang Kristen memiliki pasangan yang tidak seiman dan sepadan? Pertanyaan ini seringkali diabaikan oleh orang Kristen karena tidak menyadari pentingnya konsep berpasangan ala Kristen. Istilah Kristen di sini bukan hanya sekedar menunjuk kepada orang Kristen secara umum tetapi kepada pengikut Kristus yang tunduk kepada Firman Tuhan.

Tentang pacaran

Apakah berpacaran menurut konsep Kristen? Apa perbedaannya pacaran Kristen dengan pacaran non-Kristen?

Berpacaran adalah suatu tahap yang melampaui tahap persahabatan antara seorang pria dan wanita, sebagai persiapan untuk memasuki tahap pernikahan. Wow! Terdengar begitu serius. Kenyataannya memang seserius itu. Banyak orang tidak mengerti keseriusan berpacaran dan hanya mengira kalau itu hanya untuk senang-senang. Pacaran melibatkan emosi dan jiwa, sehingga jangan heran kalau setiap kegagalan dalam berpacaran akan menimbulkan dampak pada hidup seseorang.

Kalau sudah menyadari bahwa pacaran adalah sesuatu yang serius, lalu apa? Hanya menyadari kalau pacaran adalah sesuatu yang serius tidaklah cukup. Kita juga sebagai orang Kristen harus menyadari bahwa setiap hidup kita adalah untuk Tuhan (Kolose 1:16) dan tujuan hidup kita adalah untuk mempermuliakan Tuhan dan menikmati Dia di dalam setiap aspek kehidupan kita, termasuk di dalam hal mencari pasangan hidup. Karena itu, kita tidak boleh sembarangan di dalam berpacaran dan di dalam mencari pacar.

Sebelum seorang Kristen mencari pasangan, dia harus terlebih dahulu menyadari beberapa poin:
Dia hidup untuk mempermuliakan Tuhan dan menikmati-Nya (Roma 11:36). Iman yang sejati adalah iman yang menyandarkan hidup sepenuhnya kepada Kristus sebagai Juruselamat dan menjadikan-Nya Tuhan (Yesus menjadi Penguasa dan kita taat sepenuhnya) di dalam kehidupan kita. Bukankah sesuatu yang wajar bila segenap hidup kita mempermuliakan Tuhan kita? Jadi sebelum mencari pacar, setiap orang Kristen harus menyadari bahwa mencari pasangan pun supaya mempermuliakan Tuhan dan dengan demikian mencari pacar yang bisa membuat kita terus lebih mempermuliakan Tuhan.
Dia menyadari ada panggilan yang Tuhan tetapkan di dalam hidupnya. Setelah ditebus oleh Kristus, hidup kita pun memiliki tujuan (purpose) dan ada panggilan khusus bagi kita sebagaimana kita masuk di dalam rencana kekal Allah. Mungkin banyak orang belum tahu panggilannya secara pasti termasuk masalah pasangan hidup. Mencari pasangan hidup bertujuan untuk menggenapi panggilan yang telah Tuhan tetapkan di dalam hidup kita.
Kehidupan pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan kudus. Karena itu, pernikahan dan pacaran (persiapan pernikahan) tidak boleh dipermainkan atau dibuat mainan. Seksualitas (keintiman) juga diciptakan Tuhan sebagai sesuatu yang kudus yang boleh dinikmati oleh manusia secara bertanggung jawab di dalam pernikahan. Seksualitas dilakukan bukan sekedar untuk memuaskan nafsu birahi melainkan untuk menikmati suatu keintiman yang menggambarkan relasi antar Pribadi Allah Tritunggal dan menggambarkan relasi Kristus dengan jemaat-Nya.

Dari poin-poin di atas kita dapat langsung membedakan berpacaran ala Kristen dan non-Kristen. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa berpacaran ala Kristen tidak berpusat kepada diri tetapi pada Tuhan. Sedangkan berpacaran non-Kristen tidak mungkin berpusat pada Tuhan karena tidak adanya relasi dengan Tuhan.

Pasangan tidak seiman

Apa salahnya punya pacar yang tidak seiman dan sepadan? Kan gak pasti dia akan tetap tidak percaya? Bukankah malah ada kesempatan juga untuk mempertobatkan dia?

Memang benar kalau ada kemungkinan pasangan yang tidak seiman tersebut bisa bertobat. Namun demikian, bertobat atau tidak bertobat bukan terletak di tangan kita. Allah yang sudah menetapkan umat pilihan-Nya sehingga Dia tahu apakah seseorang akan bertobat atau tidak. Kita hanya dapat menginjili orang tersebut. Masalah percaya atau tidak, itu di luar kedaulatan kita.

KONSELING

Apabila anda mempunyai pergumulan hidup dan membutuhkan bantuan kami berupa saran dan nasihat kami siap membantu

anda hanya perlu mengisi kolom di bawah saja. dan kami akan membalas ke email anda. atau ke akun FB anda, maka dari itu cantumkan juga akun facebook anda pada pesan. kami akan menjaga kerahasian anda. terima kasih

Ruang DOA

“Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Matius 18:19-20

Silahkan masukkan doa dan permohonan Anda pada form di bagian paling bawah. Seluruh pembaca Pelita Hidup juga dapat saling mendoakan atas pergumulan yang ada.NB:

1. Gunakan Inisial atau nama samaran untuk nama Anda, guna menjaga privasi. Alamat email yang dimasukkan tidak akan dipublikasikan, hanya sebagai arsip kami.

2. Permohonan Doa yang dimasukkan akan dimoderasi terlebih dahulu.

Kirim Kesaksian

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Kisah Para Rasul 1:8

Anda mengalami kemenangan, kesembuhan, kelepasan, mujizat dan jawaban atas doa Anda? Bagikan kesaksian Anda disini, agar setiap pembaca dapat diberkati melalui kesaksian Anda.NB:

1. Mohon sampaikan kesaksian secara singkat dan jelas, tidak lebih dari 300 kata.

2. Anda boleh mengisi kolom nama dengan inisial anda (untuk menjaga privasi)

3. Kesaksian yang dikirim akan dimoderasi terlebih dahulu.

KIRIM RENUNGAN

Anda punya talenta menulis renungan/artikel kristen?

Silahkan kirimkan/sumbangkan renungan anda melalui form di bawah ini.
Syarat:
  • Minimal 200 kata, tidak termasuk ayat 
  • Membangun, menguatkan dan menghibur iman pembaca.
  • Tidak bersifat negatif, menjabarkan kesalahan-kesalahan yang cenderung melemahkan iman atau bahkan meruntuhkan keyakinan iman.
  • Tidak menekankan doktrin dari denominasi gereja tertentu.
  • Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca dan tidak disingkat-singkat.
  •  Menggunakan tanda baca yang benar.
Perhatian : terkadang bila anda terlalu banyak kata dalam renungan, maka pesan akan sulit untuk di update. maka dari itu kami menghimbau minimal 200 kata dan maksimal 400 kata. namun apabila anda ingin lebih dari 400 kata boleh selama pesan masih bisa dikirim ke kami.
Ketentuan:

  • Mohon cantumkan sumbernya jika renungan merupakan saduran.
  • Berikan Judul Renungan
  • Jika anda sendiri yang menulis renungan, silahkan cantumkan nama anda di bagian bawah renungan.
  • Semua renungan yang masuk akan direview, diedit dan disesuaikan dengan kebutuhan pembaca One way salvation. Hanya renungan yang memenuhi kriteria yang akan ditayangkan.
  • one way salvation berhak menayangkan renungan yang telah melalui proses review dan edit, tanpa batas waktu yang ditentukan.
  • Pengiriman renungan bersifat sukarela, tanpa imbalan materi.
  • Setiap renungan yang sudah di edit akan di tayangankan di website resmi One Way Salvation

Minggu, 30 Juni 2013

Saat Mulai Sibuk





Selasa, 02 Juli 2013 

Hei guys, ketahuilah, bahwa Iblis tidak pernah berhenti berusaha untuk membuat iman kita gugur (Luk 22:31-32) dan memisahkan kita dari kasih Allah (Rom 8:38-39). Ia akan lakukan berbagai cara, agar rencana liciknya itu boleh berjalan dengan baik. Dan, cara yang hampir selalu berhasil adalah dengan cara membuat kita sibuk, hingga kita tidak lagi memiliki waktu untuk Tuhan. Iya, Iblis akan berusaha membuat waktu kita TERSITA HABIS dengan berbagai kesibukan, hingga kita tidak lagi memiliki waktu untuk berdoa, membaca Alkitab, beribadah, melayani Dia dan yang serupa dengan itu. Tentu saja, Iblis akan membuat semua kesibukan itu begitu masuk akal, agar kita tidak merasa terlalu bersalah, saat kita ‘terpaksa’ harus mengorbankan waktu-waktu yang semestinya kita sediakan bagi Tuhan. Awalnya, hanya sedikit waktu yang akan tersita, supaya kita tidak terlalu merasa bersalah.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Iblis pun semakin meningkatkan kesibukan kita, agar makin banyak lagi waktu-waktu kita yang tersita. Dan, tanpa kita sadari, seiring dengan makin banyak waktu kita bagi Tuhan yang tersita, maka iman kita pun mulai merosot dan kita pun makin menjauh dari Dia. Jika hal itu sampai terjadi di dalam hidup kita, sesungguhnya Iblis telah makin dekat dengan rencana liciknya. Karena itu, waspadalah, saat kita mulai begitu sibuk, hingga waktu kita untuk Tuhan mulai tersita. Kita mungkin telah ada di depan dari perangkap dan rencana licik si Iblis, untuk membuat iman kita gugur dan memisahkan kita dari kasih Allah. Jika itu yang terjadi, segeralah bertobat, sebelum segala sesuatunya terlambat. Akhirnya, ingat, sesibuk apapun urusan kita, janganlah pernah terbersit untuk mengorbankan waktu-waktu kita untuk Tuhan. Aturlah waktu kita dengan sebaik mungkin. Happy Monday, GBU all & tetap semangattthhh.

Pikiran Positif




Senin, 01 Juli 2013     
Filipi 4:6
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Katakan Anda akan melakukan blind-date. Anda mendengar hal-hal yang baik tentang orang yang hendak Anda temui. Ketika Anda mendekatinya, Anda tersenyum karena Anda berharap kalian dapat saling menyukai. Senyuman And membuat dia merasa tenteram, dan sekarang ia pun memiliki harapan yang sama. Ia balas tersenyum, lalu kencan Anda berjalan lancar.

Bayangkan jika dari awal Anda memiliki ekspektasi kurang baik, dan Anda mendmui dia dengan menampakkan kerutan di dahi dan tatapan tidak tertarik. Kalau sudah begitu, tidak heran jika blind date Anda akan berantakan, walaupun sebenarnya Anda berdua bisa saja cocok. Nampaknya, ini seperti hal biasa saja, hanya senyuman, tapi itulah keindahannya. Pikiran positif cenderung mengarah pada hasil positif. Itulah yang disebut dengan self-fulfilling prophecy, yang berarti terjadilah seperti yang Anda imani.

Kalau Anda takut mengalami sesuatu, kekhawatiran akan sesuatu, justru itu yang akan terjadi. Karena sadar atau tidak, Anda akan melakukan tindakan yang negatif, manifestasi dari pola pikir dan perasaan negatif itu. Tindakan yang negatif sudah tentu akan membawa hasil yang negatif. Hasil negatif akan direspons negatif oleh orang lain. Hal itu hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Semoga pelajaran yang saya dapat dari sebuah situs ini bisa mengingatkan kita untuk lebih waspada terhadap apa yang kita pikirkan. Terutama di saat kita mulai merasa kuatir.

Anda adalah apa yang Anda pikir!

SALAM SELAMAT DARI ONE WAY SALVATION